Powered By Blogger

Kamis, 29 Desember 2011

Makalahku

Paradigma Masyarakat Mengenai
"Selisih Harga Jual Sapi Potong dan Harga Jual Daging"



LATAR BELAKANG


            Masyarakat adalah konsumen yang potensial untuk pemasaran hasil produksi peternakan, diantaranya adalah komoditas daging sapi. Harga yang variatif  dalam pemasaran daging sapi, menyebabkan konsumen harus selektif dalam pemenuhan kebutuhannya.
Indeks harga daging sapi yang sering mengalami fluktuasi, menyebabkan tanda tanya pada konsumen. Persepsi negatif masyarakat terhadap fluktuasi harga jual daging sapi yang tidak stabil dengan harga jual sapi potong yang murah, menyebabkan penulis mengangkat tema “Paradigma Masyarakat Mengenai Selisih Harga Jual Sapi Potong dan Harga Jual Daging” di Pasaran.

RUMUSAN MASALAH


·         Apakah ada permainan harga para pedagang terhadap fluktuasi harga jual daging sapi ?
·         Bagaimana peran pemerintah dalam pengawasan harga jual daging sapi di Pasaran ?
·         Adakah solusi terhadap persepsi negatif yang ada di masyarakat ?

PEMBAHASAN


Apakah ada permainan harga para pedagang terhadap fluktuasi harga jual daging sapi ?
            Dari hasil penelitian di lapang, itu tidak ada. Selisih harga jual sapi potong dan harga jual daging sapi yang cukup signifikan disebabkan oleh hal-hal berikut :
  •                           Biaya transportasi
  •        Biaya tenaga kerja
  •              Jarak peternakan dengan konsumen

Itu merupakan hal-hal yang menjadikan selisih antara harga jual sapi potong dan harga jual daging sapi di Pasaran.

Bagaimanakah peran pemerintah dalam pengawasan harga jual daging sapi di pasaran ?
            Pemerintah telah melakukan “Inspeksi Pasar” guna mengendalikan harga jual daging sapi di pasaran. Kebutuhan konsumen akan daging sapi untuk masyarakat menengah ke atas, menjadi kewajiban dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari mereka.

Artikelku

 
Dampak Perubahan Budaya Agraria Menuju Industrialisasi Pasca Pembangunan Suramadu Di Madura

Suramadu adalah jembatan penghubung Pulau Jawa dan Madura, yang mana dengan adanya akses penghubung ini mengakibatkan pengaruh terhadap budaya pertanian di Madura. Investor  asing yang melihat peluang bisnis di Madura menjadi penyebab utama alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan-bangunan Industri. Secara tidak langsung hal ini merubah budaya Agraria menjadi Industrialisasi. Semua berdampak terhadap perekonomian di Madura, indeks perekonomian di Madura memang mulai berangsur membaik. Kota Bangkalan yang sebagian lahan pertaniannya beralih fungsi menjadi jalur akses Suramadu, memiliki dampak yang sangat signifikan. Kemampuan berswasembada di wilayah Bangkalan mulai berkurang, karena sebagian areal pertanian telah beralih fungsi. Dampak pembangunan Suramadu terhadap perubahan budaya Agraria menuju Industrialisasi di Madura adalah :
  • Berkurangnya minat para pemuda bergerak di sektor pertanian
  • Kemampuan swasembada menurun 
  • Kesejahteraan petani menurun
Hal itu bisa terjadi jika masyarakat Madura tidak melihat sisi positif dari sektor pertanian, tapi jika dikaji lebih dalam, keberadaan Suramadu memiliki dampak positif terhadap sektor pertanian. Seperti mudahnya pemasaran produk hasil produksi, terwujudnya kawasan agro politan dan kemampuan tiap daerah untuk menghasilkan varietas unggulan yang bisa bersaing dengan hasil produksi asing. Sebenarnya banyak potensi yang bisa dikembangkan dari pembangunan Suramadu, sekarang kembali ke diri kita sendiri, bagaimana bersikap positif terhadap pembangunan Suramadu.

                                    By : Daut_Agribisnis B